BERBAGI INFORMASI

Tuesday, February 21, 2017

Disindir Lulusan Luar Negeri Tapi Cuma Jual Martabak, Ini Tanggapan Mengejutkan Anak Jokowi

Gibran Rakabuming Raka dikenal sebagai putra sulung dari Joko Widodo.

Sejak kecil Gibran menetap di Solo, namun saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dirinya pindah ke Singapura untuk melanjutkan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura.


Selanjutnya pada tahun 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus di tahun 2010.

Baca: Cuitan Kompak Kocak Ala Gibran dan Kaesang, Sindir AHY Kalah Quick Count?

Ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

Sejak Desember 2010, ia membuka usaha katering yang diberi nama Chilli Pari.

Ketika mulai ayahnya menjabat sebagai Presiden, Gibran masih tetap lebih banyak menghabiskan waktu di Solo, mengurus usaha kulinernya.

Selain memiliki usaha catrering bernama Chilli Pari, ayah satu orang anak ini juga punya usaha lain.

Ia memiliki usaha Markobar, dan Gibran berhasil membuka beberapa cabang.

Usaha warung markobar miliknya bisa dibilang cukup sukses.

Selalu berinovasi dengan masakannya membuat markobar semakin dikenal, baik di Solo maupun daerah lain.

Meski Gibran cukup jarang tampil di media, dan fokus mengurus usahanya, nampaknya masih saja ada yang "salah" bagi beberapa orang.

Beberapa waktu lalu sebelum Pilgub DKI Jakarta dimulai, media sosial panas menuding setiap orang sebagai dalang dan semacamnya.

Gibran pun tak luput dari sindirian dan nyinyiran netizen yang "sensitif".

Seorang netizen dengan ID Twitter @eliya_mkom mengunggah kicauan menyindir Gibran.

"Ada tim yang menyusun strategi komunikasi politik jokowi, sampai detail termasuk @Chilli_Pari lulusan luar negeri tapi cuma bisnis martabak," tulisnya dalam kicauan tersebut.

Wanita itu bahkan me-mention akun Twitter Gibran.

Sudah pasti Gibran membaca kicauan tersebut.

Ia dengan santai hanya me-retweet kicauan netizen tersebut tanpa ambil pusing.

Tak hanya Gibran, sang adik, Kaesang Pangarep juga ikut me-retweet kicauan tersebut.

Mungkin kedua kakak beradik itu memastikan si ibu ini bahwa mereka membaca kicauan ibu yang ternyata seorang "Master in Political Communication" seperti yang tertulis dalam bio akun Twitter-nya.

Kaesang Pangarep ikut me-retweet kicauan tersebut (Twitter/KaesangP)

Kaesang Pangarep ikut me-retweet kicauan tersebut (Twitter/KaesangP) ()

Melihat kicauan tersebut, justru beberapa netizen Twitter malah membela Gibran dengan membalas kicauan netizen itu.

"@eliya_mkom @Chilli_Pari apa yg salah dgn bisnis martabak? Pemakaian kata "cuma" seakan2 merendahkan profesi. yg penting kan halal, bu?" balas akun Twitter @minaeffendy.

"@eliya_mkom @Chilli_Pari lah emang kenapa kalo jual martabak? kalo jual martabat itu baru rendah," tulis akun Twitter @wowadit.

"@eliya_mkom @Chilli_Pari mbak cepat cari pacar...biar ada yang ngendaliin hormonnya..," balas akun @AEF8386.

No comments:

Post a Comment