Dibaca dari judulnya memang sangat sulit dipahami. Bagaimana orang yang sudah meninggal bisa menghasilkan karya dalam bentuk buku ? Memang, mereka tidak menulis langsung buku tersebut melainkan menyuruh seseorang untuk menuliskan ide yang dimiliki. Namun tentu saja hal ini memancing kontroversi pada saat itu.
Buku-buku yang konon ditulis oleh arwah gentayangan ini mendapat beragam respon dari masyarakat. Ada yang mengkritik habis-habisan karena dianggap hoax belaka. Tetapi tak sedikit pula yang berargumen bahwa buku tersebut bermanfaat bagi orang yang masih hidup.
Dilansir dari Mental_floss, berikut ini adalah buku-buku yang dipercaya ditulis oleh arwah gentayangan.
1. My Tussle with the Devil, And Other Stories (1918)
William Sydney Porter merupakan penulis terkenal dengan nama pena O. Henry. Ratusan cerita pendek (cerpen) sudah dihasilkan William hingga kematian pada tahun 1910. Kematian William membuat pembaca setianya merasa kehilangan karena tidak akan pernah lagi bisa membaca hasil karya terbarunya.
Namun delapan tahun kemudian muncul sebuah buku yang diklaim hasil dari karya William. Buku tersebut berjudul My Tussle with the Devil, And Other Stories. Tentu saja hal ini membuat heboh kalangan penulis maupun pembaca buku. Bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal lama bisa menghasilkan karya.
Rahasia ini akhirnya terungkap setelah Albert Houghton Pratt mengaku bahwa buku tersebut merupakan hasil tulisannya. Saat itu Albert berujar bahwa ia sering didatangi arwah William yang menyuruhnya untuk menulis buku. Albert kemudian menulis ide-ide yang diberikan William hingga akhirnya terbentuklah sebuah buku.
2. Hope Trueblood (1918)
Masih di tahun yang sama, kali ini giliran buku Hope Trublodd yang mencuri perhatian. Buku tersebut merupakan karya Patience Worth yang sebenarnya sudah meninggal. Worth mendatangi rumah Pearl Curran untuk membantunya menyelesaikan buku itu.
Dalam buku Hope Trueblood dan buku-buku Worth lainnya ketika masih hidup memang terdapat banyak perbedaan. Salah satu yang paling mencolok adalah gaya bahasanya dimana Worth memakai bahasa Inggris kuno, sedangkan Hope Trueblood sudah lebih modern.
Akibat hal tersebut Curran sempat mendapat kritikan tajam karena dianggap membohongi publik. Namun kecurigaan itu memudar setelah mengetahui fakta bahwa Curran hanya ibu rumah tangga biasa dengan pendapatan yang tak terlalu banyak. Gaji yang di dapat Curran tidak akan cukup untuk membawanya keliling dunia seperti yang tertulis di buku tersebut.
3. A Wanderer In The Spirit Lands (1896)
Buku ini cukup unik karena ditulis oleh arwah yang merasuki arwah. Franchezzo merupakan penulis buku tersebut sudah meninggal sebelum bukunya dirilis apalagi dirilis. Ia mengaku bahwa dirinya dirasuki arwah penulis asli buku bernama Alessandro Farnese.
A Wanderer In The Spirit Lands mengisahkan seseorang yang mengalami kesengsaraan ketika sudah mati. Hal ini terjadi lantaran orang tersebut hanya mementingkan duniawi. Buku tersebut mendapat respon baik dari masyarakat karena mengingatkan kepada kita semua untuk selalu taat terhadap perintah Tuhan.
4. Ouinas Canoe and Christmas Offering (1882)
Pada akhir abad 19, masyarakat Amerika sangat menyukai buku-buku seputar mistis. Salah satu buku best seller pada saat itu adalah Ouinas Canoe and Christmas Offering. Buku ini ditulis oleh Ouina yang menceritakan kisah hidup keluarganya yang berakhir tragis.
Ouina merupakan gadis yang berasal dari suku Indian. Ia sudah kehilangan ibunya saat baru dilahirkan. Sementara Ouina sendiri tewas di tangan ayahnya karena dijadikan tumbal saat usianya baru 15 tahun.
Buku ini langsung terkenal karena dianggap memberikan motivasi bagi pembacanya. Selain itu, kisah Ouina yang rela dijadikan demi menyelamatkan orang lain menjadi kisah yang cukup menyentuh hati.
No comments:
Post a Comment