Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengingat nasehat yang diberikan Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Hal tersebut diungkapkan Djarot saat menghadiri Peringatan Tragedi Mei 1998 bersama Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon.
Ia menuturkan saat itu dirinya dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang bersilaturahmi ke kediaman pria yang akrab disapa 'Eyang Habibie' itu sebelum memasuki masa kampanye Pilkada DKI.
"(Saya teringat) nasehat dari Pak Habibie, ketika saya bersama-sama dengan Pak Ahok bersilaturahim ke rumah beliau, menjelang saat kampanye," ujar Djarot, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (8/5/2017).
Nasehat yang sangat membuatnya terkesan saat Habibie menyampaikan agar dirinya bersama Ahok harus selalu tersenyum dan ikhlas menghadapi apapun yang terjadi.
"Beliau sampaikan betul pada kami, Pak Ahok, Pak Djarot (harus) tetap tersenyum, apapun juga (yang terjadi), tetap tersenyum dan ikhlas," kata Djarot, menirukan ucapan Habibie.
Djarot menganggap nasehat Habibie berguna untuk menyiasati tantangan serta godaan yangdialami dirinya dan Ahok dalam menghadapi momen Pilkada DKI.
"Saya menerjemahkan (nasehat beliau), bahwa sikap (selalu) tersenyum itu kita (lakukan untuk) hadapi berbagai macam gangguan, berbagai macam godaan dan tantangan kedepan," kata Djarot.
Menurutnya, menghadapi masalah dengan senyuman dan keikhlasan merupakan cara yang ampuh dalam menurunkan tensi emosi dan menenangkan jiwa.
"Saya mengartikan bahwa dengan tersenyum dan ikhlas, berarti kami semua, saya dan Pak Basuki diminta betul sama Pak Habibie, untuk betul-betul menenangkan jiwa kita," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun menegaskan dirinya dan Ahok memang seharusnya sabar dalam menghadapi berbagai cobaan.
"(Kami harus) sabar dengan berbagai macam cobaan (yang terjadi) pada kami," ujar Djarot.
Selain wejangan dari Habibie, politikus PDI Perjuangan itu juga mengaku banyak mendapatkan 'curhatan' dari warga yang tidak ingin Pilkada DKI mengulang kisah Tragedi Mei 1998.
"Di lain sisi, banyak warga yang datang ke saya, yang wanti-wanti betul, jangan sampai Pilkada Jakarta ini kemudian nanti akan terulang seperti peristiwa Mei '98," kata Djarot.
No comments:
Post a Comment