Ruko yang sekilas tampak sebagai pusat kebugaraan itu ternyata menjadi tempat pesta seks kaum homoseksual yang diberi tajuk “The Wild One”.
Dari razia ini, pihak kepolisian meringkus 141 orang yang tengah asyik berpesta dalam bangunan berlantai tiga tersebut.
Semua peserta yang jumlahnya tak main-main itu diringkus pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Berkaitan dengan hal ini, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Pemerintah pusat maupun daerah, aparat penegak hukum, ormas/LSM, tokoh masyarakat, alim ulama serta seluruh komponen masyarakat harus aktif menjalin kerjasama untuk mencegah becana sosial akibat perilaku menyimpang kaum homoseksual ini demi menyelamatkan generasi bangsa,” kata Jazuli seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Jazuli pun menyayangkan adanya kaum LGBT yang menggelar pesta seks.
“Pesta seks sesama jenis ini jelas sangat memprihatinkan. Kita semua harus waspada jangan sampai menular kepada generasi bangsa. Rusak generasi kita jika virus ini menyebar kepada anak-anak kita,” kata Jazuli melalui pesan singkat.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga memberikan sanksi tegas untuk peserta maupun penyelenggara pesta seks itu.
Seperti dikutip dari tayangan Kompas Pagi Kompas TV, Djarot menyayangkan kejadian ini.
Berikut video lengkapnya.
Tak cuma itu, Djarot juga menegaskan ia akan mencabut izin usaha ruko tersebut.
Pihak kepolisian pun dituntut menindaklanjuti kasus tersebut.
“Itu penyalahgunaan,” kata Djarot dengan nada suara sedikit meninggi.
“Saya minta (ruko) itu dicabut izin (usahanya). Kalau masalah pidana kan urusan polisi, kalau perizinan itu urusan kami. Izin usaha kita cabut, kita ambil alih,” terang Djarot.
Sementara itu, belakangan juga beredar foto-foto yang memperlihatkan suasana penggerebekan lokasi pesta seks tersebut.
Foto-foto yang tak semestinya diedarkan tersebut tersebar luas melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Dalam foto tersebut tampak 141 peserta pesta seks tak mengenakan busana.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyebar foto tak senonoh itu bukanlah pihak kepolisian.
Ia juga menegaskan hingga saat ini pelaku penyebar foto itu tengah diburu.
“Sedang kita selidiki, karena banyak masyarakat yang tahu kegiatan itu. Kita tidak tahu siapa yang memotret pertama kali. Polisi tidak pernah mengedarkan,” ujar Argo di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017) seperti disiarkan Tribunnews.com.
No comments:
Post a Comment