Sekitar 300 orang membawa lilin memenuhi halaman kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2017).
Mereka menggelar kegiatan renungan bakar lilin.
Berdasarkan pantauan, mereka berbondong-bondong datang sekitar pukul waktu 20.00 WIB.
Semuanya mengenakan pakaian dan kemeja putih menggenggam lilin beserta tatakannya.
Pambudi (40) warga Kelapa Gading, Jakarta Utara mengaku dirinya datang sekitar pukul 20.00 WIB.
Lilin tersebut sengaja dinyalakannya sebagai bentuk dukungan kepada Ketua Majelis Hakim agar membebaskan Ahok dari kasus penistaan agama lantaran tidak terbukti dalam persidangan.
Koordinasi acara sekaligus Ketua Umum Silent Majority Forum Rebbeca Suryati Siregar mengatakan, parade menyalakan lilin sebagai simbol bahwa Indonesia bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Karenanya acara tersebut melibatkan berbagai kalangan dengan latar belakang berbagai agama.
"Supaya kita tenang tentram dengan keadaan situasi seperti ini. Kita maunya damai. Kita tidak mau ada yang merusak ideologi Pancasila. Kita tidak mau terpecah belah maka kita buat doa lintas agama ini," ujar Rebecca.
Prosesi acara akan berlangsung kurang lebih selama 90 menit.
Rangkaian acara, yakni membacakan puisi, monolog, menyanyikan lagu Indonesia Raya, ditutup dengan pembacaan doa.
Mereka berharap Majelis Hakim akan membebaskan Ahok pada sidang vonis Selasa (8/5/2017) di gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.
Bila dibebaskan, para pendukung ingin mengarak Ahok dari lokasi sidang sampai ke Balai Kota.
"Kalau beliau izinkan, kami mengarak beliau dari gedung pengadilan sampai ke sini," kata Rebecca.
No comments:
Post a Comment